Sabtu, 17 November 2012

p3k pada pasien stroke

Pertolongan Pertama Jika Terserang Stroke



1349245429364582462
uihealtcare.org
Penyakit stroke memang belum tersosialisasikan dengan baik di Indonesia. Justru banyak orang di luar Jakarta ( apalagi di kota2 kecil dan pedesaan ), stroke dianggap sebagai penyakit yang ‘aneh’ dan sering juga dianggap ‘guna2′ karena stroke bisa tiba2 lumpuh, wajahnya ‘merot’, atau tidak bisa bicara sama sekali.
Seperti aku, memang aku mengerti bahwa resiko aku terkena penyakit ini karena ‘gen’ hipertensi, lifestyle serta stres yang berkepanjangan. Tetapi aku tidak menyangka, ketika justru aku sedang berlibur dengan keluarga dan sedang bersenang2, aku terserang stroke parah ( lihat tulisanku Sebuah Kesaksian: Bagaimana Manyikapi dan ‘Berteman’ dengan Stroke Dalam Usia Muda Untuk Menghadapi Masa Depan…( Bagian 1 ).
Bersyukur bahwa keluargaku sangat mengerti tentang penyakit ini ( karena banyak keluargaku yang terkena stroke, karena gen kami adalah beresiko tinggi ), sehingga ketika aku terserang stroke di San Francisco, aku bisa dirawat dalam ‘the golden time’, 3 jam setelah serangan stroke.
Menurut semua dokter2ku dan menurut referensi2 yang aku baca, penanganan stroke yang tepat dalam keberhasilah penyembuhannya dipengaruhi oleh waktu, yaitu 3 jam setelah serangan awal. Sehingga, menurut mereka jika seseorang yang terserang stroke bisa tertolong maksimal 3 jam setelah serangan awal, maa kemungkinan untuk pulih lebih besar dibanding yang terlambat ditolong.
Gejala2 stroke memang sering ‘kabur’ dan bisa /sering dianggap gejalan2 penyakit lain. Gejala2 stroke ada di tulisanku Bagaimana ‘Membaca’ Gejala Stroke ?. Misalnya, tiba2 saja kita mengalami kelumpuhan ( tangan atau kaki seakan2 ‘melayang’ atau tidak dapat diangkat, seperti tanpa tenaga ), bicara ‘pelo’, kesemutan terus menerus atau pusing yang berkepanjangan bahkan jika kita selalu mengantuk pada waktu jam kerja, cepatlah sadar, bahwa kita ( mungkin ) mengalami stroke ringan. Tetapi jika tandda2 ini diabaikan, bisa jadi akan terus memparah keadaan. Cepat2 harus di bawa ke rumah sakit untuk terus ditangani oleh dokter syaraf dan diobati  …..
Jangan menunda2! Cobalah menolong diri sendiri dan bisa menolong orang lain, sehingga pertolongan pertama dengan benar akan meminimalisir kerusakan otak kita!
Kenyataannya adalah, banyak orang2 yang tidak tahu dan hanya mendengar saja tentang pertolongan pertama stroke. Banyak yang bilang, bahwa jika kita terserang stroke, lasung kita atau menolong orang lain yang terserang stroke dengan menusu ujung2 jari kita atau kupinng kita, sampai keluar darah, sehingga ( KATANYA ) setelah darahnya keluar, akan ‘meringankan’ tekanan darahnya dan memperlancar aliran darah ……
Masuk akal? Mungkin ( karena aku bukan dokter )….. Tetapi, karena aku sekarang adalah insan pasca stroke, aku tidak ingin sahabat2ku sama seperti aku! Aku justru ingin memberikan banyak informasi tentang apa yang aku alami dan bagaimana aku bisa bertahan, termasuk cara pertolongan pertamanya …..
Aku tahu, baru sedikit masyarakat yang mengerti tentang penyakit ini. Dan bahwa sangat banyak yang menganggap remeh kondisi dan penyakit ini. Karena, apakah itu stroke ringan atau stroke berat, pertolongan pertamanya SAMA, yaitu langsung membawa pasien ke rumah sakit, supaya kondisi ini tidak bertambah berat …..
Misalnya, jika pasien mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, tetapi tidak langsung di bawa ke rumah sakit, mungkin akan mengalami pecah pembuluh darah otak dan jika memang pembuluh darahnya sudah pecah, darah akan melebar di otak dan cacat otak menjadi semakin membesar …..
Banyak masyarakat belummengerti tentang gejala dan bahaya stroke, apalagi pertolongan pertama dan penyembuhannya. Tetapi banyak juga masyarakat ( beberapa ada di lingkunganku sendiri, teman2 dan sahabat2ku ) yang tidak peduli dengan kenyataan ini, bahwa sekarang penyakit stroke sudah menjadi penyakit nomor 1 di Indonesia dan penyakit nomor 3 di dunia yang mematikan!
Suatu saat aku berkumpul dengan beberapa teman2 dan sahabat2ku, sedikit mengulas tentang prnyakitku. Aku bercerita dari awal sampai sekarang tentang penyakitku dan aku katakan bahwa aku tidak mau mereka seperti aku, sehingga aku wanti2 untuk memeriksakan diri dengan chek-up karena itu penting untuk melihat seberapa sehatkah kita, apalagi resiko2 perlu ada penanganannya.
Banyak dari mereka mendengarkan serius, tetapi beberapa dari mereka vuek bebek dan tidak peduli. Aku sih tidak masalah, semoga saja mereka tidak mengalami hal seperti aku. Bahkan yang tidak peduli ini, seaan2 meremehkan pennyakit ini, dikatakannnya bahwa, “Aahhhh, gampang aja koq, banyak alternatifnya untuk tidak terserang penyakit apapun” …..
Menurut aku, mereka agak sombong ketika keadaan fisik mereka ’sedang’ prima, tetapi, siapa yang tahu? Lihatlah! Siapa yang tahu, aku bisa terserang stroke dalam usia muda? Dengan cacat separuh tubuh?
Kita tidak tahu ada apa di depan kuta, bahkan 1 detik pun kita tidak tahu. Jika kita atau teman kita kedapatan terserang suatu penyakit, sedapatnya kita bisa menolong teman tersebut untuk membawanya langsung ke rumah sakit. Khususnya penyakit stroke, karena penyakit ini yang diserang adalah otak, sehingga kita berlomba dengan waktu …..
Dan waktu yang terbaik atau ‘the golden time’ bagi mereka yang terserang stroke adalah 3 jam setelah serangan awal.
Tidak gampang meng-edukasi masyarakat, tentang sebuah penyakit dan bagaimana untuk menanganinya. Tetapi, aku ‘terbeban’ jika aku tidak dapat menginformasikan tentang penyakit stroke ini, karena, sungguh aku sangat ingin teman2 dan sahabat2ku tidak mengalami seperti aku. Tetapi kija memang Tuhan berkehendak dan kuta terserang penyakit stroke, setidaknya kita tahu cara pertolongan pertamanya ….. Dan satu lagi, jangan mengandalkan pertolongan dokter dan rumah sakit saja, tetapi tetap mengandalkan pertolongan Tuhan kita …..
Salam sehat selalu …..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar