Senin, 28 Januari 2013

5 Kekhawatiran Pria Tentang Masa Depan

img    
 Pria punya banyak kekhawatiran dalam hidup karena perannya sebagai sosok yang harus menghidupi dan jadi panutan dalam keluarga. Bentuk kekhawatiran pria cukup berbeda dari wanita. Mereka lebih mencemaskan hal-hal yang menyangkut aktualisasi diri, karier dan masa depan. Ini dia lima hal yang paling dikawatirkan pria dan bagaimana wanita sebaiknya bersikap untuk membantunya mengatasi hal itu. Seperti dikutip dari Your Tango.

1. Penghasilan Saya Cukup atau Tidak?
Uang adalah isu yang sangat serius bagi pria. Tidak hanya soal banyaknya uang yang didapat, tapi apa yang direpresentasikan uang tersebut terhadap dirinya. Bisa sebagai bentuk aktualisasi diri, persepsi orang terhadapnya (pandangan lingkungan sekitar, keluarga, kerabat, teman), perasaan aman (untuk dirinya sendiri, kekasih dan keluarga), fleksibilitas (gaya hidup), pencapaian dan masa depan (biaya pernikahan, sekolah anak, liburan, masa pensiun).

Bantulah kekasih Anda agar merasa puas dan bangga terhadap dirinya sendiri. Tanpa perlu khawatir setiap saat tentang penghasilannya. Buat dia tahu bahwa 'beban' tersebut tak harus dipikulnya sendiri karena ada Anda yang akan selalu mendukung dan bergerak bersamanya, baik di saat sulit maupun senang. Tunjukkan bahwa Anda bangga dan menghargai dirinya.

2. Apa yang Sudah Saya Capai dalam Hidup?
Pria seringkali merunut ke belakang dan bertanya-tanya: Apa yang sudah saya capai selama hidup? Apa yang bisa saya wariskan untuk anak cucu kelak? Apakah saya akan jadi orang yang selalu diingat? Inikah yang saya inginkan? Bahagiakah saya dengan keadaan sekarang? Evaluasi terhadap diri sendiri itu yang memicu kekhawatiran mereka tentang hidup.

Yang bisa Anda lakukan sebagai kekasih, adalah membicarakan hal-hal tersebut tapi jangan menghakimi. Tanyakan apa saja tentang rencana jangka panjang maupun pendeknya. Apa yang dia inginkan untuk dirinya sendiri, dan apa yang dia harapkan dari Anda untuk membantu mencapai tujuan hidupnya. Diskusikan dalam suasana yang santai.

3. Apakah Saya akan Kehilangan Pekerjaan?
Di masa krisis ekonomi, persaingan yang ketat dan sempitnya lapangan pekerjaan, tak jarang membuat pria khawatir tentang kelangsungan kariernya. Ketakutan ini kerap membuat pria lebih fokus pada pekerjaan dan kurang menghiraukan kehidupan pribadinya. Karena sebagai kaum yang bertanggungjawab terhadap keluarga, pekerjaan adalah hal utama. Hal ini seringkali membuat kekasihnya merasa diabaikan, padahal dia tidak bermaksud begitu.

Saat kekasih menjaga jarak dan kurang perhatian, Anda jangan langsung berpikiran negatif. Cari tahu apa masalah dan tekanan sebenarnya yang membuat sikapnya berubah. Ingatkan bahwa dia perlu keseimbangan dalam hidup. Work hard, play hard. Tekankan padanya, uang dan pekerjaan bisa datang dan pergi. Tapi akan selalu ada Anda untuk mendukungnya.

4. Apakah Saya Bertambah Tua?
Sama seperti wanita, pria juga khawatir tentang penuaan dan apakah daya tariknya akan berkurang seiring bertambahnya usia. Kerutan di kulit, rambut rontok, garis-garis halus atau tumbuh uban, kekhawatiran ini kerap memicu stres pada pria. Dia takut dirinya tidak semenarik dulu lagi. Oleh karena itu, penting baginya untuk tahu bahwa Anda tetap menganggap dia pria yang menarik. Tunjukkan dengan memuji penampilan atau menggandengnya saat berjalan di tempat umum.

5. Bisakah Saya Menjadi Ayah yang Baik di Masa Depan?
Pria takut tidak bisa menjadi ayah yang baik bagi anak-anaknya kelak. Tiga hal yang paling membuat banyak pria khawatir tentang menjadi ayah selain finansial:
- Menjelaskan apa yang mereka tahu kepada anaknya.
- Tidak menurunkan hal-hal buruk ke anaknya (penyakit turunan, kelakuan negatif, pengalaman buruk).
- Jadi ayah yang bijak, tegas, tapi akrab dan menyenangkan bagi anaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar