Setelah putus cinta dengan kekasih
atau pacar sebaiknya kita hindari beberapa hal yang dapat merugikan
kita sendiri. selain itu juga jaga image biar tidak kelihatan kehilangan
yang sangat mendalam.
Seorang wanita harus menghadapi tuntutan hukum atas tuduhan penguntitan
karena menelepon mantan kekasihnya sebanyak 65.000 kali dalam setahun.
Peristiwa tersebut benar-benar nyata dan terjadi di Belanda. Dari
pelajaran tersebut ada yang bisa kita ambil dari kejadian ini.
Putus cinta memang membuat sakit hati, marah dan kesal. Tapi jangan
sampai emosi negatif itu membuat Anda gelap mata dan berubah menjadi
pengganggu. Luapkanlah kekesalan dengan cara yang tepat, dan hindari melakukan empat hal ini setelah putus cinta, seperti dikutip dari Cosmoplitan.
1. Menelepon Tiap Kali Anda Memikirkan Mantan
Sangat wajar jika bayangan sang mantan selalu ada di pikiran setiap
menit, ketika baru putus cinta. Kenangan indah saat masih berpacaran
memang tidak bisa hilang begitu saja, terlebih lagi jika Anda tak
sengaja mendengar lagu kenangan di radio atau melintasi kafe favorit
berdua. Boleh saja masih memikirkan sang mantan, tapi jangan pernah
menghubunginya setiap kali Anda teringat padanya. Setelah putus, hal
pertama kali yang harus Anda lakukan adalah tidak melakukan kontak sama
sekali, selama beberapa waktu hingga pikiran dan hati tenang.
2. Menuangkan Semua Perasaan Anda di Facebook
Semua orang pasti sudah tahu apa yang sedang Anda bicarakan, ketika
Anda menulis status di facebook atau twitter yang berbunyi: "Ada
beberapa laki-laki yang selamanya akan selalu jadi baj***an" atau "Nasi
sudah menjadi bubur, terima saja semua kesedihan ini".
Memposting status tentang naik-turunnya emosi pasca putus, tidak akan
membuat follower atau teman Anda bersimpati. Tapi justru membuat Anda
terlihat seperti putus asa dan tidak bisa melanjutkan hidup. Ingat,
facebook bukanlah diary tapi tempat Anda membina hubungan sosial di
dunia maya. Jangan sampai follower berkurang atau nama Anda di-remove
teman karena status-status galau yang 'drama queen'.
3. Mencari Pacar Baru
Anda memang harus move on setelah putus cinta, tapi bukan dengan kencan
'membabi buta' bersama pria manapun yang Anda temui. Hal itu hanya
akan membuat Anda depresi dan bisa menyakiti hati orang lain (pria yang
Anda kencani).
Ada saat yang disebut masa pemulihan, dimana Anda 'diizinkan' untuk
menangis sekeras-kerasnya, membuang semua benda pemberian mantan atau
merobek-robek foto kenangan bersama mantan. Nikmati dulu rasa sakit
itu, netralkan hati dengan tidak terburu-buru menjalin asmara dengan
pria lain. Mantapkan hati Anda dan ketika sudah benar-benar melupakan
mantan, baru mulai mencari cinta baru.
4. Mencoba "Hanya Berteman" dengan Mantan Saat Itu Juga
Tak ada salahnya tetap menjalin pertemanan dengan mantan. Tapi tidak
perlu dilakukan saat itu juga setelah putus. Ketika memutuskan berteman
dengan mantan, tanyakan dulu pada diri sendiri: "Bisakah saya tenang
ketika dia membicarakan wanita lain yang disukainya?, "Sudah siapkah
menerima kenyataan kalau hatinya sudah berpaling?" Atau "Apakah hati
saya berhenti berdegup kencang saat berada di dekatnya?"
Jika sebagian besar jawabannya "tidak", jangan pernah berpikir untuk
mencoba berteman dengan mantan dulu. Jika memang Anda belum bisa
menerima dia sebagai teman, janganlah dipaksakan. Jujurlah pada diri
sendiri dan akui bila Anda masih membenci atau sakit hati dengan
perlakuannya. Membohongi perasaan sendiri akan lebih menyiksa hati
ketimbang rasa sakit karena putus cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar