Tidak sedikit wanita atau pria yang terjebak
perangkap pelaku pemberi harapan palsu. Para wanita atau pria ini terus
bertahan dengan harapan si dia akan menyatakan cinta, meski
kenyataannya hal itu tak akan pernah terjadi.
Kenapa seorang wanita atau pria bisa tahan menjadi korban pelaku pemberi harapan palsu alias PHP? Psikolog Ratih Ibrahim menilai orang yang jadi korban pelaku PHP terlalu terjebak dalam perasaannya dan harapan-harapannya sendiri.
"Either dia polos atau bodoh. Dia ditipu sama perasaan sendiri," tukas Psikolog dan Pendiri Conseling and Development Center PT Personal Growth itu saat berbincang dengan wolipop, Jumat (14/12/2012).
Saat menghadapi pelaku PHP ini yang paling penting digunakan adalah akal sehat. Ratih pun menjelaskan langkah-langkah agar Anda tak terus terperangkap menjadi korban PHP:
1. Kenali Kualitas Diri
"Kalau kamu kenal kualitas diri kamu, kamu akan mampu untuk membuat standar kamu ada di mana. Nggak akan mau sama sembarangan orang," jelas Ratih. Dalam membuat standar ini sebaiknya juga harus realistis, jangan terlalu tinggi ataupun rendah.
2. Gunakan Akal Sehat
Setelah mengenali kualitas diri Anda, pakailah akal sehat yang sudah diberikan oleh Tuhan. "Gunakan dengan baik. Termasuk untuk melihat, lawan jenis ini modelnya seperti apa. Apakah memang dia flirting ke mana-mana, suka basa-basi ke orang, bukan orang yang serius," urai Ratih.
Saat menggunakan akal sehat ini, kenali dengan baik sikap dan sifat pelaku PHP tersebut. Dengan lebih mengenalnya secara realistis, Anda bisa menganalisa orang itu seperti apa. Apakah memang dia sebenarnya benar-benar mencintai Anda atau dia tipe orang yang suka memberikan harapan palsu ke banyak orang? Semuanya bisa terjawab jika Anda menggunakan akal sehat.
3. Chalenge Your Self
Saat akal sehat sudah digunakan, Anda tentunya bisa mengetahui berbagai hal tentang pelaku PHP tersebut. Dari bukti-bukti yang ada mengenai si dia, cobalah untuk memberikan tes. Beranikan diri untuk mengetahui yang sebenarnya dengan memberikan si dia berbagai studi kasus. "Lihat bagaimana dia merespon. Kemudian analisis," tutur Ratih.
4. Time Orientation
Ketika Anda sudah sadar kalau si dia memang hanya memberikan harapan palsu, Ratih menyarankan gunakanlah batasan waktu dalam menjalani hubungan tersebut. "Misalnya kasih waktu dua minggu, sampai level mana. Kalau hanya mengambang, until forever goes nowhere, berani untuk bersikap tegas pada diri sendiri dan dia," tambahnya.
Saat bersikap tegas ini, mulailah untuk mengambil jarak. Apalagi ketika tahu si pria tidak punya hati untuk Anda dan mungkin hanya mau memanfaatkan saja, langsung menjauhinya bisa jadi langkah terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar