Kanker payudara
adalah penyakit yang sangat menakutkan dan berbahaya, tapi bukan
berarti anda akan mati jika terkena kanker payudara. Banyak mantan
pasien kanker payudara pengobatan tradisional Ny. Djamilah Najmuddin
yang dapat menikmati hidup bebas dari penyakit kanker payudara ini.
Lamanya pengobatan kanker payudara sangat bergantung terhadap tingkatan kekronisan ( seberapa jauh kanker telah tumbuh) pasien tersebut.
Ada
banyak cerita baik mengenai
kanker payudara. Pertama, tingkat kematian
akibat kanker payudara mengalami penurunan. Kedua, kanker payudara dapat
diobati dengan cepat jika diketahui lebih awal melalui periksa-diri dan
atau mammografi. Pengobatan kanker payudara pada tahap awal tidak
memakan waktu yang lama, karena pertumbuhan kanker tersebut belum
merusak sel-sel organ tubuh lainnya.
Menurut data badan kesehatan amerika, penyakit kanker paru-paru,
bukan
kanker payudara, adalah penyebab utama kematian akibat kanker
pada wanita Amerika; namun
kanker payudara mendekati peringkat kedua,
akan tetapi jika anda hanya memperhitungkan wanita usia 40 hingga 50
tahun, kanker payudara menempati peringkat pertama.
Apa Penyebab Kanker Payudara
Penting mengetahui perbedaan antara faktor resiko asli dan mitos. Beberapa mitos dapat dihapus dengan mengetahui apa itu kanker???? dan bagaimana ia mempengaruhi payudara. kanker tidak menular; walaupun beberapa kanker disebabkan oleh virus (seperti kanker hati, yang sering terjadi pada penderita hepatitis, Kanker Serviks yang sering terjadi akibat
human papilloma virus
– HPV), kanker payudara bukanlah salah satunya, sehingga tidak mungkin
kita tertular kanker payudara karena terkena kontak dengan penderitanya.
Kanker payudara juga tidak menular melalui memar, benjol, atau luka
serupa. Ukuran payudara seseorang juga tidak meningkatkan atau
menurunkan resiko kanker payudara.
Jika anda wanita, anda berisiko
terkena kanker payudara. Akan tetapi peluang terkena kanker payudara
bisa rendah, sedang, atau tinggi, bergantung pada beberapa faktor,
diantaranya:
Satu faktor
resiko terbesar kanker payudara adalah usia. Usia rata-rata wanita yang
didiagnosis kanker payudara adalah awal 60-an. Ini bukan berarti wanita
muda berusia 20-an, 30-an, dan 40-an tidak beresiko terkena kanker
payudara, mengingat faktor resiko lainnya, semua wanita berbeda, dan
tidak semua wanita di atas umur 60 akan terkena kanker payudara; hanya
saja, rata-rata mereka beresiko terkena dibanding wanita berusia 40-an
atau 50-an. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh badan kesehatan
amerika, statistik menyebutkan bahwa 1 dari 8 wanita akan terkena kanker
payudara dalam hidupnya—sangatlah menakutkan. tapi ini adalah statisti
kumulatif, yang meliputi umur hidup di atas 70 tahun. Statistik yang
lebih spesifik, yang memperhitungkan usia wanita, menunjukan hal yang
berbeda (dan lebih meyakinkan): wanita di usia akhir 30-an, misalnya,
berpeluang terkena kanker payudara 1 banding 36. Resiko meningkat secara
eksponensial setelah usia 30, tapi pada wanita berusia 80-an, peluang
terkena kanker payudara sekitar 1 banding 24. Jadi, apa artinya? Ini
arinya, seiring pertambahan usia, wanita perlu waspada memperhatikan
tanda-tanda perubahan pada payudara mereka karena resiko mereka
meningkat.
Faktor
resiko lain meliputi rincian terkait sejarah pribadi wanita. Faktor
teratas adalah sejarah medis wanita terkait kanker payudara, atau kanker
usus besar. Penting untuk di perhatikan bahwa resiko ini bukanlah
resiko kambuhnya yang metastasis kanker; melainkan resiko yang
berkembang kanker baru yang tak terkait pada payudara yang tak
terinfeksi. Wanita yang terkena salah satu jenis kanker, ini memliki
peluang lebih besar terkena kanker baru di jaringan payudara mereka.
Wanita
yang belum pernah hamil, atau yang mengalami kehamilan pertama pada
usia di atas 30 tahun, mereka beresiko lebih tinggi terkena
kanker payudara
dari pada wanita yang memiliki anak sebelum usia ini. Selain itu,
keputusan menyusui anak, karena menolak pemberian susu botol, tampaknya
mempengaruhi resiko kanker payudara, menyusui menurunkan angka kanker
payudara (semakin panjang masa ibu menyusui, semakin rendah wanita
terkena kanker payudara).
Banyak
orang percaya kanker payudara adalah penyakit yang terjadi dalam
keluarga. Secara statistik, ini tidak benar; lebih dari 8% wanita yang
didiagnosis kanker tidak memiliki sejarah kanker dalam keluarganya.
Namun, wanita dengan hubungan kekeluargaan dengan penderita kanker
payudara memiliki risiko yang lebih besar, terutama jika hubungannya
dekat (ibu, saudara perempuan, anak perempuan).
Alasan
meningkatnya resiko ini adalah karena ada peluang kanker disebabkan
mutasi, atau salinan defektif gen, yang juga yang mungkin diwarisi
keluarga dekatnya. Kepercayaan umum bahwa gen kanker semacam ini hanya
di wariskan dari pihak ibu juga tidak benar; resiko genetik terjadinya
kanker bisa diwariskan baik dari pihak ayah atau ibu. Ini karena
setengah gen kita berasal dari ibu, dan setengahnya lagi dari ayah. Tapi
kemungkinan pria dengan abnormalitas gen kanker payudara terkena kanker
payudara lebih kecil daripada wanita dengan gen serupa.
Penelitian
menunjukan bahwa diet seseorang dapat mempengaruhi peluang terkena
beberapa jenis kanker. Wania dengan berat badan berlebih atau obesitas,
terutama wanita tua sebagaimana di sampaikan sebelumnya, juga memiliki
risiko lebih berat, walaupun tidak ada jenis makanan khusus yang
meningkatkan resiko kanker payudara pada seseorang. Akan tetapi, banyak
penelitian menunjukan bahwa kadar tinggi asupan alkohol dapat
meningkatkan resiko terkena kanker payudara. Umumnya, semakin banyak
anda meminum alkohol, semakin tinggi resiko terkena penyakit kanker
payudara ini. Wanita yang khawatir akan resiko kanker sangat disarankan
untuk menghindari asupan minuman yang beralkohol. Untuk kesehatan dan
kemungkinan penurunan resiko terjadinya kanker payudara, wanita
disarankan mengkomsumsi diet seimbang kaya buah dan atau sayur.
Ada faktor lain yang ditemukan tak terkait
kanker payudara
atau inkonklusif—artinya faktor bisa terkait, tapi tidak seorangpun
dapat menyatakan dengan pasti apakah benar-benar terkait atau tidak.
Penelitian ilmiah terhadap merokok, aborsi, dan sejarah keguguran—semua
faktor di anggap berpotensi menyebabkan kanker payudara—tidak menunjukan
kaitan langsung dengan penyakit ini (walaupun merokok diketahui sebagai
faktor yang meningkatkan resiko terjadinya kanker). Implan payudara,
terutama implan silicon, tidak terlihat memiliki kaitan dengan kanker
payudara, tapi keberadaannya bisa membuat sulit memperoleh mammogram
yang akurat sehingga meningkatkan kemungkinan kanker payudara tak
deteksi dan terdeteksi setelah stadium atas.
Tahukah anda, Bahwa tidak hanya wanita yang dapat terkena
kanker payudara? Sejumlah kecil (kurang dari1%) kanker payudara
terdiagnosis pada pria di amerika serikat; sekitar 400 pria meninggal
akibat penyakit ini setiap tahunnya. Banyak faktor resiko pada wanita
(usia, berat badan, keturunan, dan aktivitas hormonal) serupa pada pria;
sama halnya dengan gejala yang menunjukan adanya masalah kanker
cenderung serupa, sebagaimana kanker payudara pada wanita. Pria yang
menunjukkan gejala serupa dengan wanita–gumpalan payudara, masuknya
puting kedalam, perubahan mendadak pada bentuk payudara, dan lain
sebagainya, harus segera dilakukan pemeriksaan. Apabila anda sebagai
pria terdiagnosis penyakit kanker payudara, menghubungi ahli pengobatan kanker payudara merupakan langkah bijak yang harus segera anda lakukan. Demikian artikel singkat mengenai
kanker payudara ini kami sajikan. Semoga bermanfaat. (dari berbagai sumber).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar